Monday, August 20, 2018

CIDR vs VLSM

Apakah apa itu CIDR dan VLSM ??? Bagi seseorang yang sedang belajar jaringan pasti akan mempelajari apa itu CIDR dan VLSM. Mungkin dari kalian masih ada yang tidak paham dengan CIDR dan VLSM.

Di dalam sebuah jaringan komputer kita pasti akan melakukan penataan jaringan komputer atau bisa disebut dengan subnetting. Jika kalian ingin menjadi seorang network engineer, kalian harus bisa melakukan subnetting. Oke tanpa banyak basa - basi mari kita bahas apa itu CIDR dan VLSM.


CIDR (Classless Inter-Domain Routing)

CIDR merupakan konsep perhitungan IP Address yang dinamakan supernetting. Metode ini menggunakan notasi prefix dedngan panjang notasi tertentu sebagai network prefix, panjang notasi ini menentukan Network ID. CIDR menentukan rentang IP menggunakan kombinasi alamat IP dan mask jaringan.

Sebagai contoh begini, ada sebuah IP 192.168.3.0/24. Maka berlaku sebuah mask 255.255.255.0 dengan jaringan mulai dari 192.168.3.0 dan sampai jaringan 192.168.3.255 .

Selain itu, CIDR mendukung internet alokasi alamat dan pesan routing independen dari kelas tradisional dari berbagi alamat IP yang diberikan.

VLSM (Variable Length Subnet Mask)

Metode perhitungan VLSM berbeda dengan CIDR, jika di CIDR memiliki Network ID maka hanya akan memiliki satu subnet mask saja. Untuk pembagian blog subnet di VLSM bebas dan hanya bisa dilakukan oleh pemiliki Network Address.

CIDR dan VLSM sebenarnya memiliki prinsip yang sama yaitu untuk mengatasi kekurangan IP Address. Saat kita menggunakan metode VLSM agar host tetap bisa berkomunikasi maka kita harus melakukan routing protocol di setiap notasi prefix.

Tahapan perhitungan menggunakan VLSM yaitu kita menggunakan CIDR terlebih dahulu lalu baru dipecah kembali menggunakan VLSM. Contohnya : 130.20.0.0/20

Pertama kita hitung menggunakan CIDR, maka :
11111111.11111111.11110000.00000000 = /20
Jumlah binary 1 pada oktat terakhir adalah 4
Jumlah subnet = 2x = 24 = 16
Maka setiap blok bersubnet :
Ke-1 = 130.20.0.0/20
Ke-2 = 130.20.16.0/20
Ke-3 = 130.20.32.0/20
Sampai dengan ......
Ke-16 = 130.20.240.0/20

Setelah itu kita ambil nilai blok ke-3 yaitu 130.20.32.0 , lalu kita pecah menjadi 16 blok subnet. Selanjutnya kita akan menggunakan /24, maka didapat 130.20.32.0/24. Kemudian dipecah kembali menjadi 16 blok, yaitu :
VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24
VLSM 1-1 = 130.20.33.0/24
VLSM 1-1 = 130.20.34.0/24
VLSM 1-1 = 130.20.35.0/24
Sampai .....
VLSM 1-16 = 130.20.47.0/24

Langkah selanjutnya kita ambil nilai dari VLSM 1-1 yaitu 130.20.32.0 kemudian kita pecah menjadi 8 blok subnet lagi. Tetapi oktat 4 pada Network ID kita ubah menjadi kelipatan 32 :
VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27
VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27
VLSM 2-3 = 130.20.32.64/27
VLSM 2-4 = 130.20.32.96/27
VLSM 2-5 = 130.20.32.128/27
VLSM 2-6 = 130.20.32.160/27
VLSM 2-7 = 130.20.32.192/27
VLSM 2-8 = 130.20.32.224/27

Gimana ??? Apakah kalian pusing atau bingung :) . Sebenarnya VLSM hampir serupa dengan CIDR hanya blok subnet hari dari CIDR dapat kita bagi lagi menjadi sejumlah blok subnet dan blok IP yang lebih banyak dan lebih kecil.

Perbedaan CIDR dan VLSM

  • Tujuan CIDR = Membuat routing table lebih efisien dengan subnet yang sudah ada.
  • Tujuan VLSM = Menggunakan blok alamat yang seefisien mungkin.
  • CIDR dapat mengalokasikan suatu alamat yang sudah disediakan oleh ISP high-level ke ISP mid-level sampai lower level dan akhirnya ke jaringan organisasi.
  • VLSM merupakan pembagian jaringan ini pada alamat yang sudah digunakan pada suatu organisasi dan tidak terlihat.
Sekian penjelasan tentang CIDR dan VLSM . Semoga teman - teman semua paham dengan penjelasan saya di atas. Apabila teman - teman masih merasa bingung dengan penjelasan di atas. Silahkan bertanya pada kolom komentar. Terima Kasih :)

0 comments

Post a Comment